inspirasi ini penulis dapat dari seorang ceramah di deket rumah, tepatnya di komplek Pharmindo, Mesjid Al-Kautsar. tepat pada tanggal 27 ramadhan, yang katanya merupakan malam Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
Ustad ini berbicara (maaf penulis lupa namanya, budi kalau benar) bahwa dia sangat berat sekali menyampaikan ceramah tarawih kali ini. sebab, menurutnya, beliau harus menyampaikan materi ceramah taraweh yang dirasa harus 'luar biasa ngena' karena pada malam itu sangat spesial bagi kita semua.
uniknya, beliau menyampaikan cermah ini dengan menggunakan kuis. aneh memang, penulis pun baru menemukan ceramah seperti ini baru satu kali. tapi selama bisa ngena dan di ceramah taraweh, ya tidak apa- apa. kuis pertanyaannya kira - kira seperti ini, " kalau para hadirin sekalian mendengar di Al-Qur'an wa aaqimusshalaata pada kalimat -wa aaqimusshalaata waaatuzzakah- yang artinya dirikanlah shalat, kira - kira apa yang langsung dipikirkan? silakan jawab, acungkan tangan, nanti akan ada hadiah uang. ini beneran lho, bagi yang jawabnya unik."
ada dua orang jemaah shalat taraweh yang berani menjawab, sejujurnya, penulis tidak tahu apa yang para jemaah tersebut jawab, karena speakernya kekerebekan (ga jelas suaranya) dan jawabannya pun panjang lebar, he.. cuman kalau penulis yang ditanya seperti itu, penulis bakal jawab, "mendirikan shalat artinya kita harus konsisten beribadah, karena kata 'mendirikan' itu tidak bisa satu atau dua kali, tapi setiap hari dan setiap waktu. dan juga kita harus memaknai shalat tersebut dengan benar, bukannya hanya menggugurkan kewajiban saja"
entah apa yang penceramah dan para hadirin ucapkan, tapi penulis ingat sekali penceramah tersebut menggunakan pemisalan untuk menjawab pertanyaan tersebut kurang lebih seperti ini:
"logikanya begini saja. misalkan nih, para pemain bola latihannya sehari 5 kali dalam sehari. kalau kita pikir, seharusnya para pemain bola tersebut sudah sangat mahir main bolanya. tapi kenapa masih saja bisa kalah melawan orang lain yang latihan bolanya kurang dari 5 kali sehari?"
Kalau di maknai ke bidang agama jadi seperti ini:
"orang yang beragama islam shalat minimal 5 kali dalam sehari.
kalau kita pikir, seharusnya orang Islam tersebut sudah sangat baik kelakuannya. tapi kenapa masih saja bisa kalah kelakuannya dengan orang lain
yang agamanya bukan islam? malah ada yang ibadahnya 1 kali saja dalam 1 minggu!"
nah disini opini penulis:
" karena ketika pemain bola tersebut latihan, mereka tidak benar - benar latihan. setiap datang ke tempat latihan, mereka bisa saja arisan, menggalau, mikirin pekerjaan yang belum beres, malah inget hutang tetangga sebelah, he. sedangkan orang yang latihan bolanya kurang dari 5x sehari, mereka ketika datang ke tempat latihan memang benar - benar untuk latihan, bukan untuk tujuan yang lain."
Kalau di maknai lagi akan seperti ini:
" karena ketika orang tersebut Shalat, mereka tidak benar - benar Shalat. setiap melakukan shalat, mereka bisa saja malah mikirin arisan, menggalau, mikirin pekerjaan yang belum beres,
malah inget hutang tetangga sebelah, he. sedangkan orang yang ibadahnya kurang dari 5x sehari, mereka ketika beribadah memang benar - benar untuk beribadah, bukan untuk tujuan yang lain."
sayang dirasa sayang, jika shalat hanya dianggap untuk menggugurkan kewajiban saja. kalau kata orang, untuk memaknai shalat agar lebih sempurna, pahamilah artinya. kata ini sangat ajaib bagi penulis, mungkin bagi para pembaca juga. ketika kita paham arti bacaan shalat, bisa sampe nangis lhoo. kalimat yang luar biasa sekali sering kita ucapkan minimal 5x sehari. salah satunya pada kalimat ini, "hanya kepada Engkaulah aku meminta, dan hanya kepada Engkaulah aku memohon pertolongan." wah benar - benar ngerasa Allah itu ada di sisi kita, menemani kita setiap waktu, Allah yang tidak pernah tidur dan tidak merasa berat untuk memelihara kita.
No offense, hanya opini saja. penulis tahu, setiap orang pasti berbeda pendapat. di setiap pernyataan, pasti ada yang Pro dan ada yang Kontra.
No comments on "kenapa agama Islam sering mengadakan ibadah tapi para penganutnya tidak improve? [opini]