dibuat oleh : Edvan Berliansa
referensi : Tere Liye
Alkisah, disuatu pedesaan ada seorang pemuda yang hobinya adalah berkeliling
di desanya sendiri. Katanya, desanya itu sangat sejuk, sehingga pemuda itu
tidak pernah bosan jalan-jalan disana.
Pada Suatu hari, ketika dia
sedang berkeliling di desa tersebut, dia melihat buah mangga yang matang baru
saja jatuh dari pohonnya. Terbentuklah seperti sayatan didalam buahnya tersebut
akibat benturan dengan aspal jalan, sehingga tampak warna daging buahnya Oranye.
Kulitnya berwarna hijau tua, batang yang menempel ke buah tersebut berwarna
coklat dan tidak mengeluarkan getah.
Tentunya si Pemuda ini sangat
gelisah, karena dia ingin sekali memakan buahnya. Tanpa pikir panjang, pemuda
ini langsung saja mengambil buah itu dengan tergesa-gesa, sesekali lihat kiri
lihat kanan, mengecek apakah ada yang menjaga buah tersebut atau tidak.
Setelah pemuda tersebut mengambil
buahnya, lalu dia membawanya ke sebuah tempat sepi. Singkat cerita, Pemuda ini
telah memakan ½ isi buah Mangga tersebut. Seketika itu dia berpikir, bahwa buah
yang baru saja dia makan tidak jelas kehalalannya. Karena pemuda ini menyadari
bahwa buah ini ada pemiliknya.
Pemuda ini sangat menyesal karena
dia telah mencuri hak orang lain. Hatinya gelisah alias tidak tenang. Singkat
cerita, Pemuda ini memberanikan diri datang ke pemilik pohon Mangga. Dia bersiap
– siap menyusun kata untuk meminta maaf.
Datanglah pemuda tersebut ke
rumah pemilik pohon mangga tersebut, dia mengetuk pintunya, dan keluarlah sosok
manusia dengan kumis tebal, jenggot sekitar 1 cm, warna kulitnya sawo matang, dan
berat badannya sekitar 70Kg.
Pemuda ini menceritakan bahwa dia
baru saja mencuri buah mangga yang jatuh dari pohonnya ini, dia mengaku sudah
memakan ½ bagian Daging buah mangga tersebut. Pemuda ini mengaku menyesal dan
tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Pemuda ini meminta maaf kepada bapak
tersebut.
Tapi, apa yang terjadi? Ternyata bapak
ini memberikan syarat kepada pemuda ini agar permohonan maafnya dapat
diwujudkan. Apa syaratnya? Pemuda ini harus bersedia menikahi keponakan
perempuannya yang Bisu, Tuli, Lumpuh, dan Buta. Tidak ada
pilihan lain.
Pemuda ini pun kaget, akibat dari
makan mangga ½ bagian yang bukan milknya, dia harus menikahi perempuan dengan
kondisi seperti itu. Akan tetapi, karena
sifat dasarnya Jujur dan memiliki tekad yang kuat untuk meminta maaf, dia pun
memenuhi syarat tersebut.
Pemuda ini pun disuruh masuk oleh
bapak tersebut ke dalam rumahnya untuk menemui sang perempuan tersebut. Ternyata,
perempuan tersebut orangnya sangat baik, Shalehah, dan cantik. Dengan kata
lain, secara fisik dia sempurna.
Pemuda ini sangat keheranan,
karena perempuan yang dia temui tidak sesuai dengan apa yang disebutkan oleh
bapak tersebut.
Bapak ini menjelaskan bahwa:
- Perempuan itu Bisu untuk mengucapkan kata – kata kotor.
- Perempuan itu Tuli untuk mendengar Ghibah (membicarakan keburukan orang lain).
- Perempuan itu Lumpuh untuk bergerak di jalan maksiat.
- Perempuan itu Buta untuk melihat pornografi.
Bapak tersebut menjelaskan lebih lanjut, dia sangat menghargai sikap
pemuda yang jujur tersebut. Bisa saja Pemuda ini kabur dan tidak meminta maaf,
namun, karena pemuda ini jujur, Pemuda ini patut diberi sebuah ‘penghargaan’.
karena sejatinya, Jujur itu seringnya pahit, tapi Buahnya Manis. Itulah pesan
orang tua dari jaman dahulu, kalau dimaknai akan menimbulkan efek positif yang
luar biasa.
My videos, youtube, youtube, youtube, youtube,
ReplyDeleteyoutube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube mp4 youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube, youtube