ternyata benda berwarna putih berbentuk "tabung panjang" ini bikin kita kaya. desainnya dilinting dengan menggunakan kertas dan berisikan tembakau yang sudah dikeringkan. salah satu ujungnya bisa berwarna Krem, coklat muda, coklat tua, atau putih tergantung merknya. salah satu ujungnya wajib dibakar kalau mau ngerokok. harganya berkisar antara Rp 700,- sampai Rp 2.000,- dan mudah didapat.
gambar: fadhlihsan.blogspot.com |
orang - orang yang pernah 'tersentuh' perokok akan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. disebut aktif jika orang tersebut benar - benar 'merokok' (membakar lalu menghisap) dan dikatakan pasif jika orang tersebut hanya terkena 'efek' dari sang perokok aktif alias menghirup asap rokok.
komentar perokok pasif:
penulis sering mendengar kata-kata berupa komentar dari perokok pasif, "kalo ngerokok, telen sama asep2nya juga dong!" "ngapain sih bakar-bakar uang" "ih kamu enak banget, kamu yang ngerokok, gue yang kena efeknya!" "nanti gue ga mau punya suami perokok!" "rokok -rokok pergilah, datang lagi lain hari" #ehh lagu dora ini mah..
kenapa perokok pasif sering berkomentar negatif kepada perokok aktif? soalnya mereka berpikiran ga ngerokok tapi dapet efek negatifnya.
gambar: pengaruhrokokterhadapkesehatan.webs.com - |
komentar perokok aktif:
para perokok aktif seringnya berkomentar seperti ini jika 'dimarahi' oleh sang perokok pasif, "ahhh, gapapa buktinya saya sekarang ga kebukti sakit apa-apa" " selama 40th saya ngerokok, ga pernah tuh ada gangguan paru-paru" "udah lama saya ngerokok, tapi kebutuhan sehari - hari masih tercukupi" "saya tau rokok berbahaya sih, tapi udah kecanduan mas, susah buat berhenti merokok" "ngisep rokok bikin badan jadi anget apalagi kalo lagi hujan" wahh pokonya banyak deh alasan orang buat 'melanjutkan' untuk merokok..
rokok katanya bikin kecanduan. kalau sang perokok berat sehari ga merokok, mukanya bisa disamakan dengan orang yang baru dicopet, serasa ada yang hilang.
tapi ternyata, fakta membuktikan bahwa rokok bikin kita KAYA. ga percaya? ini buktinya:
1. kaya dengan penyakit
"Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok,
dengan 40 jenis diantaranya bersifat karsinogenik. Bahan-bahan kimia
pada rokok tersebut terdiri dari komponen gas dan partikel. Komponen gas
contohnya karbonmonoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak,
oksida dan nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel
seperti tar, nikotin, benzopiren, fenol dan kadmium." - sumber
penyakit yang dapat terpicu oleh rokok adalah rambut rontok, karies, kulit cepat keriput, penyakit jantung koroner, kanker paru-paru, dan berkurangnya kemampuan pendengaran.
2. kaya dengan masalah
adanya kritikan pedas dari orang - orang terdekat ( teman, keluarga, anak, kakak, adik, dll) berpengaruh pada mental fisik sang perokok. memang kelihatan dari wajahnya sih biasa - biasa aja, tapi adanya sikap canggung terhadap orang - orang yang "berkritik" akan tumbuh, dan lama - kelamaan menimbulkan perselisihan.
3. Kaya dengan 'kemiskinan'
mari kita gunakan logika. misal, kita asumsikan harga sebatang rokok adalah Rp 700,- dan sehari bisa menghabiskan 6 batang. berarti, sehari bisa merogoh kocek seharga Rp 4.200,- . berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan dalam setahun?
365 hari x Rp 4.200,00 = Rp 1.533.000,00 / tahun
menurut pendapat penulis, angka ini sangat fantastis. uang sebesar Rp 1.533.000,00 hanya 'dibakar' sehingga sia-sia nilainya. padahal, masih banyak manfaat yang dapat dihasilkan dengan uang segitu. contohnya berbisnis, bersedekah, dan mencukupi kebutuhan sandang pangan orang - orang yang kekurangan. padahal, angka ini diperoleh dengan asumsi rokoknya murah dan menghabiskan 6 batang saja. tapi faktanya, seorang perokok biasanya menghabiskan rokok lebih dari 1 bungkus ( >12 batang) per harinya.
4. Kaya dengan dosa
4. Kaya dengan dosa
"dosa adalah perbuatan yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain"
asapnya yang ngebul kemana-mana, tentunya merugikan lingkungan sekitar. udara yang dihirup menjadi tidak sehat. kalau diakumulasikan dalam jangka waktu yang lama, akan menimbulkan penyakit. nah ini juga termasuk dosa, mendzalimi kesehatan orang lain.
oh iya, penulis ingin sekedar meluruskan kepada perokok yang suka bilang, "ah, ustad di deket rumah saya juga ngerokok ko! berarti ngerokok itu halal!" ehh mas, kalo ustad di deket rumahnya itu suka mabuk-mabukkan, berarti halal gitu ya mabuk-mabukkan? inget mas, ustad ga bisa dijadiin dalil.
kalau ingin 'kaya', mari merokok. tapi, penulis sih ngga mau 'kaya'. pembaca juga pasti ga mau 'kaya' kan?
No comments on "kalau ingin kaya, mari merokok